Kali ini saya akan membahas tentang tentang kisah seorang penasehat kerajaan
yang sangat disegani. Penasehat
ini buruk rupa dan bongkok, namun kata-katanya sangat didengar oleh
raja. Melihat fakta ini, putri sang raja heran dan iri. Suatu
saat sang putri mengejek dan bertanya kepada penasehat ini, “Jika engkau
bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri
orang yang buruk rupa dan bongkok?”
Penasehat
itu balik bertanya, “Apakah ayahmu mempunyai anggur?” Sang putri langsung
menjawab, “Semua orang tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, pertanyaan bodoh
macam itu?”
Sang
penasehat kemudian bertanya lagi, “Dimana ia meletakkannya?” Dengan cepat sang
putri menjawab, “Yang pasti di dalam bejana tanah liat.” Mendengar itu, sang
penasehat tertawa sambil berkata, “Seorang raja yang kaya akan emas dan perak
seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat?”
Mendengar
itu putri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu. Ia segera
memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yang ada di dalam bejana tanah
liat ke dalam bejana yang terbuat dari emas dan perak. Suatu hari sang
raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan. Alangkah terkejutnya raja
karena anggur yang diminumnya rasanya sangat masam. Akhirnya ia memanggil
semua pelayan istana dan tahulah sang raja bahwa itu adalah ulah putrinya.
Putri
raja berkata kepada penasehat kerajaan, “Mengapa engkau menipuku? Aku
memindahkan semua anggur ke dalam bejana emas tapi hasilnya semua anggur terasa
asam.” Dengan tenang penasehat kerajaan menjawab, “Sekarang engkau tahu mengapa
Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana.”
Jadi,
insan suksesmulia, jangan pernah tertipu wadah atau penampilan
seseorang. Orang yang berpenampilan necis dan klimis jangan-jangan
memiliki utang kartu kredit yang besar. Sementara orang yang sederhana
dan biasa ternyata justru sudah memiliki kebebasan finansial dan tidak terlilit
hutang. Oleh karena itu, biasakanlah melihat isinya bukan wadahnya.
Jadilah orang yang rendah hati, sederhana dan bersahaja.
0 komentar:
Posting Komentar