Sobat blogger, kali ini saya mencoba membahas tentang
keberuntungan, mengapa keberuntungan ? ya, karena setiap orang pasti pernah berharap
keberuntungan, walaupun keberuntungan kadang juga bisa menentukan dalam langkah
seseorang namun keberuntungan tidaklah seharusnya kita mengharapkannya tanpa
usaha dan doa.
Pada beberapa orang keberuntungan seperti sebuah keajaiban
yang selalu dinanti. Hampir setiap orang berharap ketika mereka bangun pagi,
mereka akan menemukan seonggok emas di depan pintunya, atau berharap ada bunyi
telepon yang mengabarkan bahwa mereka memenangkan undian sebuah rumah megah
atau mobil mewah keluaran terbaru. Dan tahukah anda? Orang-orang yang berharap
pada keberuntungan semacam itu justru hanya akan menemukan dirinya tidak pernah
merasa beruntung dan semakin tidak beruntung. Mungkin sobat sekalian pernah mengalaminya.
Pernahkah sobat merasa ingin sekali ikut sebuah kuis di televise
yang berkesempatan mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah? Dan saat babak final berlangsung, anda melihat
seseorang di dalam layar kaca tersebut melewatkan kesempatan itu dengan memilih
jawaban yang salah? Lalu Anda berkata, “Harusnya dia ambil pilihan yang itu,
bukan yang ini”, dan diteruskan dengan berandai-andai, kalau saja Andalah yang
seharusnya di situ, atau suatu ketika ada di acara itu. Tetapi kabar buruknya
adalah kita sama-sama tahu bahwa hal itu sulit untuk terjadi, Hehe J. Nah, itulah keberuntungan,
ada suatu perasaan emosional yang akan merugikan kita sendiri bagi siapa saja
yang percaya akan keberuntungan.
Kabar buruknya juga adalah, bahwa sesungguhnya
keberuntungan hanyalah konsep khayalan yang diciptakan oleh tuan kekalahan
dalam otak kita, agar kita tetap menjadi orang yang ‘no action’ alias tidak
bertindak. Keberuntungan diciptakan oleh pikian negatifdalam otak kita agar
kita selalu berharap pada hal tersebut, sehingga diri kita akan selalu meyakini
konsep bahwa manusia akan mendapatkan kemuliaan atau kekayaan dengan suatu
proses yang ajaib dan tiba-tiba. Instan adalah salah satu konsep yang
ditawarkan oleh keberuntungan. Dan tanpa disadari diri kita akan semakin
melemahkan upaya dan usaha, karena berharap bahwa kita adalah salah satu dari
sedikit orang yang beruntung itu.
Itulah keberuntungan.
0 komentar:
Posting Komentar