KELOMPOK 2
Ketua : Andrian Septiadi
: Dhanang Haryo
: Mohammad Reza Fauzi
: Gilang Setiawan
: Muhammad Rifqi Aziz
: Michael Mangapul
: Singgih Krispur Handoko
Kelas : 1KA25
Kelas : 1KA25
VII. Manusia dan Penderitaan
Definisi Penderitaan
Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul
Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul
Definisi Siksaan
Siksaan atau penyiksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit
untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah
agama atau cuci otak politik.
Siksaan juga dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau
rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian,
ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya
disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan
antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan,
kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatuphobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus,
membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi
dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
1.
nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
2.
nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
1.
gangguan
kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun
rokhani
2.
usaha
mempertahankan diri dengan cara negative
3.
Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam
gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
1.
Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.
terjadinya
konflik sosial budaya
3.
cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial
Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf;
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami
diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain
:
1.
agresi
berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara
fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat
membahayakan orang sekitarnya
2.
regresi
adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3.
fiksasi;
adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu
4.
proyeksi;
merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negative kepada orang lain
5.
Identifikasi;
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.
narsisme;
adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya
lebih superior dari paa orang lain
7.
autisme;
ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang
sinting.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.
kota
– kota besar
2.
anak-anak
muda usia
3.
wanita
4.
orang
yang tidak beragama
5.
orang
yang terlalu mengejar materi
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2.
Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat
timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan
mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin
paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar